Waktu memang begitu cepat berlalu.
Hingga aku tak mampu lagi mengingat,
seberapa lama kita tak bertemu.
Namun hari itu,
kau muncul kembali di hadapan ku,
di teras rumah ku,
bersama si biru,
seperti dulu.
Kaget..
Senang..
Bingung..
Sedih..
Haru..
Canggung..
Termenung..
Dan entah perasaan apalagi,
yang aku rasakan saat itu,
saat aku menatap mu.
Berbeda..
Itulah kesan pertama ku terhadap mu,
setelah sekian lama tak bertemu.
Aneh..
Tak ku sangka ini kan terjadi.
Tak pernah ku bayangkan
bahwa kita kan bertemu,
di rumah ku.
Kehadiran mu selalu mengingatkan ku,
akan duka lalu yang kau tinggalkan pada ku.
Ingin sekali ku tepis bayang-bayang itu dari benak ku,
dan menjadikan mu sosok baru di dalam hidup ku.
Bahkan jika ku mampu, ingin ku mengubur duka ini
hingga ke dasar samudera yang paling dalam.
Hingga suatu saat nanti, takkan pernah ku rasakan lagi,
luka lama yang tlah kau beri.
Ah, apa peduli ku?
Apa pula peduli mu?
Bagi ku,
ini hanyalah sekedar masa lalu,
yang begitu pilu.
Takkan pernah ku biarkan pedih itu
menenggelamkan ku ke dalam lautan lara.
Cukuplah hal itu menjadi cambuk pelajaran
Tuk menyongsong masa depan.
Kini, ketika kau hadir kembali,
aku mengerti,
bahwa ini hanyalah untuk menyambung
tali silaturahmi.
Ku tak ingin kau menjadi duri
dalam hidup ini.
Dan aku tak ingin lagi tersakiti.
Hari itu,
adalah hari baru bagi ku dan kamu,
tuk memulai persahabatan baru.
Tanpa harus mengingat kembali
masa lalu yang pilu itu.
Hari itu,
3 jam kita bertemu.
Dan tanpa ku sadari,
3 tahun telah berlalu,
kau lupakan aku.
Dan masih hari itu,
3 jam kita bertemu,
sebagai penghapus duka,
3 tahun yang lalu.
Aku telah memaafkan mu.
Dan,
terima kasih untuk mengingat ku.
Suatu saat nanti kita pasti kan bertemu
di kehidupan yang baru.
Sampai jumpa...
By RAP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar